Cara Anda Dapat Mengaji Dan Membaca Al`Quran Dengan Fasih Dan Benar
Menebar aroma mewangi
Kuucap salam dengan setulus hati
Assalamu'alaikum pujaan hati
assalamualaikum bermula kata
sebagai pembuka awal bersua
sudah lama tak bertegur sapa
apa kabar sahabat semua nya ?
waalaikumsalam kami ucapkan
sebagai jawab salam dari tuan
mari kita berjabat tangan
sebagai tanda kita berteman
layang layang terbang melayang
punai terbang di tengah ladang
tak kenal maka tak sayang
setelah kenal bisa saling menyayang
sebagai pembuka awal bersua
sudah lama tak bertegur sapa
apa kabar sahabat semua nya ?
waalaikumsalam kami ucapkan
sebagai jawab salam dari tuan
mari kita berjabat tangan
sebagai tanda kita berteman
layang layang terbang melayang
punai terbang di tengah ladang
tak kenal maka tak sayang
setelah kenal bisa saling menyayang
Cara Mengaji Al`Quran Yang Fasih Dan Benar
Anda pasti tahu bagaimana mengaji, tetapi anda belum tau cara mengaji yang benar dan fasih.
Berikut ini saya akan memberitahu bagaimana cara mengaji yang benar dan fasih, tetapisebelum kita ke pokok permasalahan pertama tama, kita harus tahu apa itu defenisi al`quran:
A.) Definisi Al-Qur’an:
Kata “qur’an” menurut bahasa adalah sama dengan kata “Qiroah” yaitu isim
masdar (infinitif) dari kata Qoroa-yaqro-u-qiroatan. Demikian lah
menurut sebagian ulama. Hal ini berdasarkan firman Allah“Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkan (dalam dadamu) dan (membuatnya pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai embacanya maka ikutilah bacaannya.” ( Q.S Al-Qiyamah : 17)
Sedangkan menurut Istilah, Al-qur’an didefinisikan sebagai: Kalam Allah yang tiada tandingannya (mu’jizat), yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaraan Malaikat Jibril, yang tertulis didalam mushaf dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas, yang sampaikepada kita secara mutawatir serta membacanya merupakan ibadah.
B.) Adab Membaca Alquran
1. Membersihkan mulut dengan bersiwak sebelum membaca Al Qur’an.
2. Membaca Al Qur’an di tempat yang bersih seperti masjid, dsb.
3. Menghadap kiblat.
4. Membaca ta’awudz (A’udzu billahi minas-syaithonirrajiim) ketika mulai membaca Al Qur’an.
Firman Allah Ta’ala: (Apabila engkau membaca Al Qur’an maka mohonlah perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk)
5. Membaca basmalah (Bismillahirrahmaanirrahiim) di permulaan tiap surat kecuali surat At Taubah.
6. Khusyu’ dan teliti pada setiap ayat yang dibaca.
Firman Allah Ta’ala: (Apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci) ( Surat Muhammad: ayat 24 )
Firman Allah Ta’ala: (Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya ….)
( Surat Shaad: ayat 29 )
7. Memperindah, melagukan dan memerdukan suara dalam membaca Al Qur’an.
Firman Allah Ta’ala: (…..dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan)
( Surat Al Muzzammil: ayat 4 )
Dari Abu Hurairah ra. berkata; Rasulullah saw. bersabda,”Bukan dari golongan kita orang-orang yang tidak memperindah suaranya ketika membaca Al Qur’an.”
( Riwayat Bukhari )
Dari Abu Hurairah ra. juga, bahawa beliau berkata; Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Allah tidak mengizinkan sesuatu seperti yang Dia izinkan kepada seorang nabi yang bagus suaranya, di mana beliau melagukan Al Qur’an dengan keras.”
( Riwayat Bukhari & Muslim )
8. Pelan dan tidak tergesa-gesa dalam membaca Al Qur’an.
Dari Abi Wail dari Abdullah berkata: Pada waktu pagi kami pergi kepada Abdullah, dia berkata; Seseorang telah berkata: “Aku telah membaca satu mufasshal (seperempat Al Qur’an) tadi malam”, Abdullah berkata: “Secepat itukah seperti orang membaca syair?, sesungguhnya aku mendengar bacaan dan aku menghafal beberapa pasang ayat yang dibaca Rasulullah saw. yaitu sebanyak delapan belas dari mufasshal
dan ada dua dari Alif Laam Haa Miim.” ( Riwayat Bukhari )
9. Memperhatikan bacaan (yang panjang dipanjangkan dan yang pendek dipendekkan).
Dari Qatadah ra. berkata; Aku bertanya kepada Anas bin Malik ra. tentang bacaan Rasulullah saw. Anas menjawab: Beliau memanjangkan yang panjang (Mad).”
Pada riwayat lain: Anas membaca ‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’ dia memanjangkan ‘Bismillaah’, dan memanjangkan ‘ar-rahmaan’ dan memanjangkan ‘ar-rahiim’ Dari Ummu Salamah ra. bahwa dia menggambarkan bacaan Rasulullah saw. seperti membaca sambil menafsirkan; satu huruf, satu huruf.
(Riwayat Abu Daud, Tirmizi, Nasai’e. Tirmizi berkata: hadits ini hasan
sahih)
10. Berhenti untuk berdoa ketika membaca ayat rahmat dan ayat azab.
Dari Huzaifah ra. ia berkata; Pada suatu malam aku shalat bersama Nabi Muhammad saw., beliau membaca surat Al Baqarah kemudian An Nisaa’ kemudian Ali ‘Imran. Beliau membaca perlahan-lahan, apabila sampai pada ayat tasbih beliau bertasbih, dan apabila sampai pada ayat permohonan beliau memohon, dan apabila sampai pada ayat ta’awudz (mohon perlindungan) beliau mohon perlindungan.
( Riwayat Muslim )
11. Menangis, sedih dan terharu ketika membaca Al Qur’an.
Allah berfirman: (Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad saw.) ( surah Al Maidah – ayat 83 )
Allah Ta’ala berfirman:(Katakanlah, “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur sambil bersujud),
(dan mereka berkata: “Maha suci Tuhan kami;sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi”)
(Dan mereka menyungkur sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk)
( Surat Al Israa’: ayat 107 – 109 )
12. Sujud tilawah, bila bertemu ayat sajdah.
Disahkan dari Umar ra. bahawa ia membaca surat An Nahl di atas mimbar pada hari Jum’at sampai ketika membaca ayat sujud beliau turun dan sujud, begitu juga orang-orang yang lain ikut sujud bersama beliau. Dan ketika datang Jum’at berikutnya ia membaca surat tersebut dan ketika sampai pada ayat sujud ia berkata, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kita melalui ayat sujud barangsiapa yang sujud, maka ia telah mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak sujud, maka tiada dosa baginya.” dan Umar ra. tidak sujud. ( Riwayat Bukhari )
13. Suara tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan.
Allah berfirman: (….dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya)
( surah Al Isra’ – ayat 110 )
Dari ‘Uqbah bin Amir ra. berakata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al Qur’an dengan suara keras seperti orang yang bersedekah secara terang-terangan dan orang yang membaca Al Qur’an secara perlahan seperti orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi.
( Riawayat Abu Daud dan Tirmizi dan An Nasa’i )
( Tirmizi berkata: Hadis ini hasan )
14. Menghindari tawa, canda dan bicara saat membaca.
Allah berfirman: (Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat)
( Surah Al A’raaf – ayat 204 )
15. Apabila Al Qur’an sudah dibacakan dengan bacaan (qiraat) tertentu, maka etisnya supaya megikuti bacaan tersebut selama masih dalam satu majlis.
16. Memperbanyak membaca Al Qur’an dan mengkhatamkannya (menamatkannya)
Dari Abdullah bin ‘Amr berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al Qur’an dalam waktu satu bulan”, Aku menjawab, “Saya mampu,” Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah ia dalam waktu sepuluh hari”, Aku menjawab, “Saya mampu.” Rasulullah saw. bersabda lagi, “Bacalah ia dalam waktu tujuh hari dan jangan lebih dari itu.”
( Riwayat Bukhari dan Muslim )
C.) Memahami Al-Quran hukumnya adalah wajib berdasarkan ayat berikut:
“Maka mengapakah mereka tidak mau mentadabburi al-Qur’an? Apakah karena hati mereka terkunci mati?” (QS 47:24)
Ada beberapa tahapan agar kita mampu untuk memahami dan mampu berinteraksi dengan Al-Quran:
1.)Memperhatikan adab tilawah.
2.)Membaca satu surat, satu juz, atau satu ruku’ dengan pelan-
pelan, khusyu’, tadabbur dan penuh penghayatan. Tidak
mementingkan target dalam satu hari harus selesai satu surat, satu juz
atau beberapa lembar.
3.)Memperhatikan dan merenungi satu ayat, diperdalam untuk mendapatkan arti yang terkandung dalam ayat tersebut, dengan cara dibaca dengan penuh perasaan dan penghayatan, mendengarkan dari bacaan orang lain atau kaset dan dilakukan berulang-ulang sampai mendapat arti yang terkandung dalam ayat tersebut.
4.)Mempelajari secara rinci, susunan kata, konteks kalimat, arti yang terkandung, sebab turunnya (asbabun nuzul), i’rab sampai betul-betul memahami seluk-beluk ayat tersebut dan berbagai sudut pandang.
5.)Memahami korelasi ayat dengan kondisi sekarang.
6.)Merujuk kepada yang dipahami oleh para salafus shalih terutama pemahaman para shahabat. Hal ini dikarenakan mereka lebih ahli dibanding Profesor Al-Quran terpintar saat ini pun, karena mereka mendapat petunjuk langsung dari Rasulullah saw. Oleh karena itu, dari aspek kesopanan dan aspek ilmiah, kita harus lebih mendahulukan pemahaman para shahabat. Hal ini untuk mencegah agar Al-Quran tidak difahami sesuai dengan hawa nafsu kita.
7.)Mempelajari pendapat para ahli tafsir yang memiliki bobot ilmiah.
Haaa... Setelah kalian sudah tahu apa itu al`quran inilah dia cara mudah dalam membaca al`quran
1). Menguasai huruf hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf berikut makharijul hurufnya. Hal ini dikarenakan untuk bisa membaca Al-Qur'an, 90 % ditentukan oleh penguasaan huruf hijaiyyah dan selebihnya 10 % lagi sisanya seperti tanda baca, hukum dan lain–lain. Namun saat ini metode menghafal huruf hijaiyyah 28 huruf dapat dilakukan lebih cepat seperti menggunakan metode titian kata, tanda bentuk, dan sebagainya).
2). Menguasai tanda baca (a, I, u atau disebut fathah, kasrah, dan dhommah). Tanda baca di dalam huruf hijaiyyah ternyata sama dengan cara kita mengeja huruf latin dengan istilah vocal (huruf hidup). Hanya perbedaannya di dalam huruf Arab Cuma mengenal vocal A, O, I, dan U, sedangkan huruf latin terdapat vocal E. jika di huruf latin huruf B bertemu dengan U menjadi BU, maka sama juga dengan huruf Arab, Ba’ sama dengan huruf B jika bertemu tanda Baca U (dhommah) maka dibaca BU.
3). Menguasai isyarat baca seperti panjang, pendek, dobel (tasydid), dan seterusnya. Isyarat baca panjang dan pendek Al-Qur'an sama juga seperti kita mengenal ketukan di dalam tanda lagu. Karena Al-Qur'an juga mengandung unsur irama lagu yang indah.
4). Menguasai hukum-hukum tajwid seperti cara baca dengung, samar, jelas dan sebagainya. Begitu pula tidak ada kesulitan dalam belajar tajwid karena sudah ditemukan formulasinya seperti cukup menghafal tanda dan cara bacanya, bahkan kalau tidak ingin repot sudah disusun Al-Qur'an plus tajwid menggunakan tanda warna-warni bagi mereka yang belum bisa. Latihan yang istiqamah dengan seorang guru yang ahli. Di dalam membaca al-Qur’an, setiap Qori’ (pembaca Al-Qur'an) harus membacanya sesuai dengan hukum tajwid seperti makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), tanda baca, panjang pendek, hukum nun mati dengung, samar, jelas dan sebagainya. Selain itu di dalam membaca Al-Qur'an terdapat dua irama yaitu murattal (membaca perlahan-lahan tanpa menggunakan irama lagu) dan tilawah atau nagham yaitu membaca menggunakan irama tertentu.
3.)Memperhatikan dan merenungi satu ayat, diperdalam untuk mendapatkan arti yang terkandung dalam ayat tersebut, dengan cara dibaca dengan penuh perasaan dan penghayatan, mendengarkan dari bacaan orang lain atau kaset dan dilakukan berulang-ulang sampai mendapat arti yang terkandung dalam ayat tersebut.
4.)Mempelajari secara rinci, susunan kata, konteks kalimat, arti yang terkandung, sebab turunnya (asbabun nuzul), i’rab sampai betul-betul memahami seluk-beluk ayat tersebut dan berbagai sudut pandang.
5.)Memahami korelasi ayat dengan kondisi sekarang.
6.)Merujuk kepada yang dipahami oleh para salafus shalih terutama pemahaman para shahabat. Hal ini dikarenakan mereka lebih ahli dibanding Profesor Al-Quran terpintar saat ini pun, karena mereka mendapat petunjuk langsung dari Rasulullah saw. Oleh karena itu, dari aspek kesopanan dan aspek ilmiah, kita harus lebih mendahulukan pemahaman para shahabat. Hal ini untuk mencegah agar Al-Quran tidak difahami sesuai dengan hawa nafsu kita.
7.)Mempelajari pendapat para ahli tafsir yang memiliki bobot ilmiah.
Haaa... Setelah kalian sudah tahu apa itu al`quran inilah dia cara mudah dalam membaca al`quran
D.) Cara mudah belajar membaca Al-Qur'an itu secara garis besar seseorang harus menguasai 5 hal berikut:
1). Menguasai huruf hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf berikut makharijul hurufnya. Hal ini dikarenakan untuk bisa membaca Al-Qur'an, 90 % ditentukan oleh penguasaan huruf hijaiyyah dan selebihnya 10 % lagi sisanya seperti tanda baca, hukum dan lain–lain. Namun saat ini metode menghafal huruf hijaiyyah 28 huruf dapat dilakukan lebih cepat seperti menggunakan metode titian kata, tanda bentuk, dan sebagainya).
2). Menguasai tanda baca (a, I, u atau disebut fathah, kasrah, dan dhommah). Tanda baca di dalam huruf hijaiyyah ternyata sama dengan cara kita mengeja huruf latin dengan istilah vocal (huruf hidup). Hanya perbedaannya di dalam huruf Arab Cuma mengenal vocal A, O, I, dan U, sedangkan huruf latin terdapat vocal E. jika di huruf latin huruf B bertemu dengan U menjadi BU, maka sama juga dengan huruf Arab, Ba’ sama dengan huruf B jika bertemu tanda Baca U (dhommah) maka dibaca BU.
3). Menguasai isyarat baca seperti panjang, pendek, dobel (tasydid), dan seterusnya. Isyarat baca panjang dan pendek Al-Qur'an sama juga seperti kita mengenal ketukan di dalam tanda lagu. Karena Al-Qur'an juga mengandung unsur irama lagu yang indah.
4). Menguasai hukum-hukum tajwid seperti cara baca dengung, samar, jelas dan sebagainya. Begitu pula tidak ada kesulitan dalam belajar tajwid karena sudah ditemukan formulasinya seperti cukup menghafal tanda dan cara bacanya, bahkan kalau tidak ingin repot sudah disusun Al-Qur'an plus tajwid menggunakan tanda warna-warni bagi mereka yang belum bisa. Latihan yang istiqamah dengan seorang guru yang ahli. Di dalam membaca al-Qur’an, setiap Qori’ (pembaca Al-Qur'an) harus membacanya sesuai dengan hukum tajwid seperti makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), tanda baca, panjang pendek, hukum nun mati dengung, samar, jelas dan sebagainya. Selain itu di dalam membaca Al-Qur'an terdapat dua irama yaitu murattal (membaca perlahan-lahan tanpa menggunakan irama lagu) dan tilawah atau nagham yaitu membaca menggunakan irama tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar